Monday, 1 July 2013

seakan-akan kau yang paling menderita


Belakangan ini sibuk membaca membaca dan membaca
Hobby saya yang baru ketika sepi dan mendung melanda lebih baik membaca. Karya-karya Pramoedya Ananta Toer dan Budi Darma belakangan ini akrab mewarnai hari-hari. 

Banyak berbicara pada diri sendiri ketika membaca, refleksi diri. Kadang berhenti beberapa saat ketika seakan-akan melihat diri sendiri.
Sebagai pemuda penerus mimpi apa yang sudah saya berikan dan apa yang akan saya berikan untuk tanah tercinta. Ketika belakangan saya hanya bisa mengeluh tentang cinta, tentang cinta di media sosial seakan-akan saya yang paling menderita. 


Memang wajar manusia tidak akan lepas dari kisah cinta, problematika percintaan. Tapi memang harusnya malu jiwa muda cita-cita setinggi angkasa tapi hanya mengeluh tentang cinta melulu.
Ketika para pemimpin sibuk dengan korupsi dan pencitraan diri, yang lain sibuk protes dan yang muda sibuk bercinta. Semakin hari terus menerus seperti itu.

Dari pagi ke pagi televisi menyuguhkan kekerasan serta drama tak mendidik, suguhan inspiratif dan mendidik pun semakin sedikit. Apa yang harus diharapkan? Berita-berita tentang anak bangsa berprestasi pun akan kalah dengan berita-berita kekerasan berita korupsi. Sudah menjadi budaya kah ?
Malah baru-baru ini ada ormas yang mewakili salah satu agama yang bertindak tidak pantas dan terus dipertontonkan. Akh!’

Sudahlah, mari membaca lagi ..

1 comment:

  1. asa dalam tulisan..kehidupan dalam tatapan
    syukur dalam senyuman...pelajaran dalam tangis

    ReplyDelete