tulisan ini saya ambil dari bagian buku seorang penulis. Tidak bermaksud untuk meng-copy, hanya suka, suka bagian ini.
Selamat siang, aku mengerti
kesedihan yang tengah kau rasakan. Aku pernah merayakan kebahagiaan yang sedang
kau rasakan. Aku pernah merasakan kebimbangan dan kegelisahan seperti yang saat
ini sedang kau hadapai. Sepertimu, aku juga muak pada rutinitas yang menindas,
kebohongan, pengkhianatan, atau kepura-puraan yang mengatakan “segalanya
baik-baik saja” saat segalanya tak sedang baik-baik saja. Dan kita sama-sama
menyukai kebebasan, angin lembut sore hari yang menerpa wajah kita yang lembab,
atau suara tawa masa kecil kita yang selalu bebas dan berbahagia. Sebab aku
adalah kamu, dalam hidup dan kenyataan yang berbeda.
Aku mohon maaf jika tulisan ini
akan menahanmu beberapa saat. Aku ingin bertamu kehatimu, duduk bersama dan
memulai sebuah percakapan kecil yang barangkali tak biasa. Tentu saja ada
beberapa orang yang tidak menyukai percakapan ini, kebersamaan dan keakraban
kita, tetapi kita tak perlu terus-menerus peduli pada perasaan dan pikiran
orang lain, kan? Maka aku akan tetap duduk di sampingmu untuk mengatakan
sesuatu yang sebenarnya sudah sejak lama ingin kusampaikan.
Aku tidak datang untuk mengatakan
bahwa semuanya baik-baik saja, tetapi untuk memintamu sejenak mengabaikan
hal-hal yang belakangan ini barangkali membuat pikiranmu jadi berat.
Berhentilah berpikir bahwa segalanya mesti berjalan baik-baik saja, dan
sempurna, dan tanpa kesalahan :
sebab
kita memang diberi ruang dan kesempatan untuk membuat segalanya tidak baik-baik
saja, kan?
Dan bersyukurlah jika segalanya berjalan tidak sebagai mana
mestinya, sebab itu artinya kita diberi kesempatan lain untuk memperbaikinya.
Jika semuanya berjalan baik-baik
saja. Beristirahatlah sejenak, lihatlah sampai segala urusan kembali pada
takdir-takdirnya untuk menjadi berantakan. Jika saat itu tiba, kembalillah
bekerja. Kita semua diciptakan untuk menyelesaikan persoalan. Maka lakukan!
Kapanpun kau merasa tak punya masalah, kau akan segera menemukannya. Kapanpun
kau merasa bahwa kau bisa hidup dengan masalah, kau akan menjadi manusia
bahagia yang selalu bisa menyelesaikannya.
Nikmatilah semuanya. Sambutlah
bayi-bayi yang dilahirkan. Peganglah tangan orang yang kau cintai. Jatuhlah
pada cinta dan bangunlah sebagai manusia yang berjalan diatas keyakinan
sendiri. Berlututlah pada keagungan. Bentangkanlah sayap saat seseorang
menjatuhakanmu dari ketinggian- terbanglah seperti burung mencintai angin.
Berjalanlah seperti seorang ayah yang menuntun lengan putrinya. Berbahagialah
seperti anak-anak. Waspadalah seperti pertama kali belajar berjalan. Dengarkanlah
nyanyian angin. Jadilah air hujan yang membawa kehidupan baru bagi tanah-tanah
yang kering. Jadilah matahari yang berani terbit dan siap untuk tenggelam.
Jadilah seseorang yang membuat dunia berbeda. Jadilah dirimu sendiri :
kita bukan apa-apa, dan bukan siapa-siapa,
sampai kita mewakili pikiran perasaan kita sendiri.
Sampai disini, kau tak lagi
melihatku duduk disampingmu, di ruang hatimu.
Aku telah menghilang dalam kata-kata. Tak memiliki nama. Tak memiliki
suara. Kini, hanya dirimu, hanya dirimu.. hanya dirimu yang bisa mengubah
hidupmu sendiri.
Aku selalu mendoakanmu semoga kau selalu berbahagia dan dilingkupi
keberkahan!
No comments:
Post a Comment