Thursday 28 March 2013

ibukota dan kalian


Teruntuk kalian ..
Terimakasih kalian sudah datang di dalam lembaran kisah ini, kalian adalah anugerah yang datang selayaknya malaikat dalam perjalanan ini, perjalanan di kota rantau ini. Hampir tiga tahun kenal sama kalian, maaf ya sering merepotkan kalian.

Mahasiswa semester 6, mata kuliah pun tinggal beberapa, tinggal sedikit lagi, ini sudah hampir di ujung jalan. Makin sibuk dengan urusan masing-masing, perjuangan akan dimulai sendiri-sendiri.
Kita memang punya mimpi, jalan, keinginan, harapan yang berbeda-beda. Kita punya cara tersindiri untuk itu semua. Semoga kelak kita semua menjadi orang yang hebat dan berguna untuk orang lain.
Teman, sejauh apapun kita nanti berjalan di jalan kita sendiri, sehebat apapun kalian nanti jangan lupakan erni karunia rizky yaa .. gadis lampung yang mampir di kota kalian untuk menuntut ilmu dan bersyukur bisa bertemu orang-orang hebat dengan cita-cita menakjubkan seperti kalian.
Teman, aku bahagia menemukan kalian di kota ini.

Maaf belum bisa menjadi teman yang baik, banyak sekali sifat buruk yang sering kali menyakiti. Tolong jangan pernah menjadikan aku musuh, saling mengingatkan. Jangan biarkan aku sendirian di kota rantau ini.
Aku rindu kalian, kapan kita pergi untuk sekedar makan bersama atau duduk bersenda gurau ?


pesimis - optimis



Pesimis ? merasa kerdil, merasa semua usaha yang sedang dilakukan akan menjadi sia-sia. Baru saja memulai perjalanan tapi sudah ada tanda sebuah rasa ingin kembali ke titik awal karena merasa tidak akan sampai pada titik puncaknya. Oh ! kalah sebelum berperang, ini yang saya alami..
Dimana semangat nya ? dimana optimis nya ?

“Mari bermimpi, ayo bermimpi, bermimpi setinggi-tingginya, jangan takut terjatuh. Berdoa dan berusaha, percaya bahwa tak ada yang mampu membuatmu terjatuh kecuali dirimu sendiri”
Manusia tidak diciptakan berbulu tebal untuk melawan udara dingin, tidak bertaring untuk membunuh mangasanya, ia pun tidak pandai berlari cepat untuk menghindar dari musuh-musuh nya. Sebagai gantinya manusia mempunyai alat yang sangat tangguh yang mampu membuat manusia bertahan hidup di dunia ini, alat itu adalah “Akal Budi”. Dengan akal budi manusia mempunyai symbol-simbol berupa bahasa, mitos, kesenian, agama, sejarah, ilmu pengetahuan dan lainnya. 

(Man is an Animal Symbolicium) dengan symbol-simbolnya manusia mampu terbang lebih cepat daripada burung walaupun manusia tidak mempunyai sayap, mampu mengarungi samudera walaupun tidak bias berenang seperti ikan, mampu menembus ruang dan waktu walaupun bukan dewa – Ernst Cassirer
Bersyukur diciptakan Allah di dunia ini sebagai Manusia, mahluk paling sempurna.  Dengan akal budi manusia mampu melakukan yang terbaik, berusaha dan berdoa mewujudkan mimpi-mimpi agar tak sekedar hanya menjadi mimpi. Memang hakikatnya tidak setiap apa yang kita impikan akan menjadi kenyataan, saat itulah kita dituntut untuk selalu bersyukur. Allah memberikan apa yang kamu butuhkan bukan apa yang kamu inginkan.
“selama ada tujuan yang ingin dicapai semua bias diraih” – Paul Arden
“Follow your heart and your dreams will come true” – Anonymous

Mimpi itu adalah harapan, dan harapan itu selalu ada untuk mereka yang mempercayainya #Power of Dream
Kembali kepada diri saya sendiri, sudahkah saya menjadi manusia yang selalu bersyukur, berusaha, dan selalu berdoa ?

Thursday 7 March 2013

kita dalam masa pendewasaan..

apa kabar ? bagaimana keadaan kamu sekarang ? 
lama tak pernah mendengar tentang kamu, dan aku memang berusaha untuk tidak mencari tahu. Karena aku tahu pasti kau baik-baik sekarang, bahkan mungkin jauh lebih baik dengan hatimu yang baru.
Maaf ya, bukan maksud untuk memutuskan tali silahturahmi, menurutku ini yang terbaik untuk kamu dan aku.
Mungkin nanti disaat yang tepat, saat semuanya menjadi biasa saja saat perasaan ini telah membaik, saat keihlasaan telah datang.

hey, tak perlu kuceritakan padamu ataupun pada orang lain perasaanku saat ini, karena semuanya tidak ada yang berubah,sama seperti terakhir kau memeluk ku malam itu, malam terakhir saat kita bertemu, belum ada yang bergerak untuk berubah bahkan sampai detik saat aku membuat tulisan ini. 
Aku tak berusaha mencari mu, mencari tahu tentang keadaan mu, tentang hatimu yang baru.
Aku pun tak berusaha melupakan yang telah lalu, karena semakin dicoba semakin kuat ia menyerang otak ku. Aku tahu kita mungkin memang tidak untuk bersama, bukan untuk saat ini. Aku tahu kita telah sama-sama lelah, dan jarak yang mungkin penghalang terbesar nya. walaupun kita sempat sama-sama berjuang mempertahankannya, aku tahu engkau lelah, lelah dengan segala sifatku dan ditambah jarak yang mungkin membuat perasaanmu hilang tak bersisa. Aku mengerti kenapa akhirnya kamu memutuskan untuk menghentikan kisah ini. 

Cerita kita tak biasa, bahkan luar biasa.. bagaimana perjuangan kita untuk saling menghampiri, mencoba mendekat ketika rindu tak tertahan. Berusaha mencapai kota rantau mu begitupun kau mencoba menghampiri di kota rantauku hanya untuk menyelesaikan rindu. Walaupun pada akhirnya kita menyerah, berhenti untuk terus melawan. Tak ada lagi amunisi tak ada lagi keuatan untuk berjuang, karna kisah kita memang bukan perjuangan. 
Aku masih disini dan kau telah menemukan hati yang baru.

Terimaksih untuk kisah manis kemarin, terimaksih telah sempat menemukanku dalam perjalan hidupmu.. mungkn nanti disaat yang tepat dan di keadaan yang telah membaik aku akan menghubungimu untuk sekedar menyapa ..
kisah kita dalam masa pendewasaan, banyak pelajaran yang bisa aku ambil dalam kisah ini, tak perlu kusesali karna kamu adalah bagian penting dalam perjalanan ku dalam masa pendewasaan. menuju kita yang lebih baik, terutama belajar tentang apa arti kehilangan.
Percaya aku tidak akan mengganggu hati mu dan kisahmu yang baru.
Kejarlah apa yang kau mau, apa yang menurutmu jauh lebih baik untk hidupmu, aku tau kau akan menjadi orang yang hebat, bahkan mungkin nanti kau tidak lagi mengenal ku lagi, aku hanya sebagian kecil kisah dalam masa pendewasaanmu.
Kau punya mimpi yang besar dan ternyata aku bukan wanita yang bisa berada dibelakangmu untuk menemanimu menggapai semua itu. Tapi aku akan menatapmu dari kejauhan dan menyebutmu dalam doaku tanpa ada seorangpun yang tahu. 

Aku yakin jika suatu saat nanti kita bertemu kembali aku dan kamu telah menjadi manusia yang lebih baik.